Pages

Monday, February 14, 2011

SEJARAH VALENTINE

FEBRUARI DAN PESTA KESUBURAN

Pertengahan bulan Februari dengan cinta dan kesuburan sudah ada sejak dahulukala. Menurut tarikh kalendar Athena kuno, antara pertengahan Januari dengan pertengahan Februari adalah bulan Gamelion, yang dikaitkan dengan pernikahan suci Dewa Zeus dan Hera.
Di Roma kuno, 15 Februari adalah hari raya Lupercalia, sebuah perayaan Lupercus, dewa kesuburan, yang dilambangkan setengah telanjang dan berpakaian kulit kambing. Sebagai bagian dari ritual penyucian, para pendeta Lupercus meyembahkan korban kambing kepada sang dewa dan kemudian setelah minum anggur, mereka akan lari-lari di jejalanan kota Roma sembari membawa potongan-potongan kulit domba dan menyentuh siapa pun yang mereka jumpai. Terutama wanita-wanita muda akan maju secara sukarela karena percaya bahwa dengan itu mereka akan dikarunia kesuburan dan bisa melahirkan dengan mudah.




3 VERSI VALENTINE

1.       Pendeta St.Valentine yang hidup di akhir abad ke 3 M di zaman Raja Romawi Claudius II. Pada tanggal 14 Februari 270 M Claudius II menghukum mati St.Valentine yang telah menentang beberapa
perintahnya. Claudius II melihat St.Valentine mengajak manusia kepada agama nashrani, lalu dia memerintahkan untuk menangkapnya.

2.      Claudius II berpendapat lelaki bujang lebih tabah dan kuat dalam berperang daripada mereka yang telah menikah yang sejak semula menolak untuk pergi berperang. Maka dia mengeluarkan perintah yang melarang pernikahan. Tetapi St.Valentine menentang perintah ini dan terus mengadakan pernikahan di gereja dengan sembunyi-sembunyi dan akhirnya diketahui lalu dipenjarakan. Dalam penjara dia berkenalan dengan anak gadis seorang penjaga penjara yang mengidap sejenis penyakit. Ia mengubatinya hingga sembuh dan jatuh cinta kepadanya. Sebelum dihukum mati, dia mengirim sebuah surat yang bertulis “Dari yang tulus cintanya, Valentine.” Hal itu terjadi setelah gadis tersebut memeluk agama nashrani bersama 46keluarganya.

3.     Ketika agama nashrani tersebar di Eropah, di salah satu desa terdapat sebuah tradisi Romawi yang menarik perhatian para pendeta. Dalam tradisi itu para pemuda desa selalu berkumpul setiap pertengahan bulan Februari. Mereka menulis nama-nama gadis desa dan meletakkannya di dalam sebuah kotak, lalu setiap pemuda mengambil salah satu nama dari kotak tersebut, dan gadis yang namanya keluar akan menjadi kekasihnya sepanjang tahun. Ia juga mengirimkan sebuah surat yang bertuliskan “Dengan nama Tuhan Ibu, saya kirimkan kepadamu surat ini.”
Akibat sulitnya menghilangkan tradisi Romawi ini, para pendeta memutuskan mengganti kalimat “Dengan nama Tuhan Ibu” dengan kalimat “Dengan nama Pendeta Valentine” sehingga dapat mengikat para pemuda tersebut dengan agama Nashrani.

Jadi, sambutan Hari Kekasih tidak sesuai dan bertentangan dengan ajaran Islam.

daripada menyambut Hari Kekasih, lebih baik memperingati hari-hari istimewa seperti hari lahir atau ulang tahun perkenalan (apatah lagi lelaki sering lupa akan tarikh-tarikh penting in =]).

p/s: we need every day

0 bullets:

Facebook Blogger Plugin: Bloggerized by AllBlogTools.com Enhanced by MyBloggerTricks.com

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...